Sunday, 4 May 2014

Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah/ Remaja



Konsep Penyesuaian Diri Peserta Didik Usia Sekolah Menengah/ Remaja

1.  Pengertian & Karakteristik Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya. Berikut ini akan di tinjau karasteristik penyesuaian diri yang positif dan penyesuaian diri yang negatif:
a.       Penyesuaian diri secara positif
·      Tidak menunjukan adanya ketegangan emosional
·      Tidak menunjukan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
·      Tidak menunjukan adanya frustasi pribadi
·      Memiliki pertimbamngan rasional dan pengarahan diri
·      Mampu dalam belajar
·      Menghargai pengalaman
·      Bersikap realities dan objektif

Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukannya dalam berbagai bentuk antara lain:
1)      Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung
2)      Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi (penjelajahan)
3)      Penyesuaian dengan trial atau coba-coba
4)      Penyesuaian dengan substitusi (mencari pengganti)
5)      Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan diri
6)      Penyesuaian dengan belajar
7)      Penyesuaian dengan inhibisi dan pengendalian diri
8)      Penyesuaian dengan perencanaan yang cermat

b.      Penyesuaian diri yang salah
Kegagalan dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, dapat mengakibatkan individu melakukan penyesuaian yang salah. Penyesuaian diri yang salah di tandai dengan berbagai bentuk tingkah laku yang serba salah, tidak terarah, emosional, sikap dapat realistik agresif, dan sebagainya.

2.  Proses & Aspek-Aspek Penyesuaian Diri
Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan hidup dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungan. Penyesuaian diri lebih bersifat suatu proses sepanjang hayat, dan manusia terus menerus berusaha menemukan dan mengatasi tekanan dan tantangan hidup guna mencapai pribadi yang sehat. Penyesuaian adalah sebagai suatu proses kearah hubungan yang harmonis antara tuntutan internal dan eksternal. Dalam proses penyesuaian diri dapat saja muncul konflik, tekanan dan frustrasi, dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku untuk membebaskan diri dari ketegangan. Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaian diri apabila ia dapat memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar dapat diterima oleh lingkungan tanpa merugikan atau mengganggu lingkungannya.

·         Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri
Faktor-faktor yang mengatur perkembangan dan terbentuknya pribadi secara bertahap. Penentu-penentu itu dapat dikelompokan sbb:
1. Kondisi-kondisi fisik
2. Perkembangan dankematangan
3. Penentu psikologis
4. Kondisi lingkungan, khususnya keluarga dan sekolah
5. Penentu kultural.

·         Permasalahan-permasalahan penyesuaian diri remaja
      Persoalan terpentingnya yang dihadapi remaja dalam kehidupan sehari-hari dan yang menghambat penyesuaian diri yang sehat adalah remaja dengan orang dewasa terutama orang tua. Tingkat penyesuaian diri dan pertumbuhan remaja sangat tergantung pada sikap orang tua dan suasana psikologi dan sosial dalam keluarga. Penolakan orang tua kepada anaknya dapat dibagi menjadi dua macam. Pertama, penolakan merupakan penolakan tetap sejak awal. Kedua, dari penolakan keinginan anak. Hasil dari kedua macam penolakan tersebut ialah remaja tidak dapat menyesuaikan diri, cenderung untuk menghabiskan waktunya di luar rumah.

·         Proses penyesuaian remaja terhadap penyelenggaraan pendidikan
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekplah selain mengemban fungsi pengajaran juga fungsi pendidikan. Dalam kaitannya dengan pendidikan ini, peranan sekolah pada hakikatnya tidak jauh dari peranan keluarga. Upaya-upaya penyesuaian diri remaja khususnya di sekolah yaitu :
1)         Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa betah.
2)         Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi anak.
3)         Usaha memahami anak didik secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial,  maupun seluruh aspek pribadinya.
4)         Menggunakan metode dan alat mengajar yang menimbulkan gairah belajar.
5)         Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar motivasi belajar.



3.  Implikasi Penyesuaian Diri Peserta Didik
Lingkungan sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Sekolah selain sebagai tempat untuk belajar juga sebagai tempat untuk proses untuk mengemban fungsi pendidikan. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri remaja di sekolah adalah sebagai berikut:
1)      Menciptakan situasi sekolah yang dapat menimbulkan rasa betah bagi siswa, baik secara sosial, fisik, maupun akademis.
2)      Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan bagi siswa.
3)      Berusaha memahami siswa secara menyeluruh, baik prestasi belajar, sosial, maupun aspek pribadinya.
4)      Menggunakan metode dan alat mengajar yang mendorong gairah belajar.
5)      Menggunakan prosedur evaluasi yang dapat memperbesar prestasi belajar.
6)      Menciptakan ruangan kelas yang memenuhi syarat kesehatan.
7)      Membuat tata tertib sekolah yang jelas dan dipahami siswa.
8)      Adanya keteladanan dari para guru dalam segala aspek pendidikan.
9)      Mendapatkan kerja sama dan saling pengertian dari para guru dalam menjalankan kegiatan pendidikan.
10)     Melaksanakan program bimbingan dan penyuluhan yang sebaik-baiknya.

No comments:

Post a Comment