Hakikat
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik (1)
1.
Definisi
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah perubahan
kuantitatif (dapat dihitung/diukur), mengenai aspek fisik atau biologis. Perkembangan
adalah perubahan kualitatif (dapat dinilai/ dikelompokkan) mengenai aspek
intelektual, emosi, bahasa, bakat, nilai moral dan sikap.
2.
Faktor-faktor
Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik
Faktor
perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh faktor
keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan dan pengalaman.
Faktor Keturunan / pembawaan
menurut aliran nativisme, seseorang individu akan menjadi pribadi sebagaimana
adanya yang telah ditentukan oleh pembawaan dan sifatnya yang dibawa sejak ia
dilahirkan. Contoh : seorang anak yang bersifat mirip dengan ayahnya.
Faktor lingkungan atau pengalaman dan pendidikan
menurut aliran empirisme seorang individu diibaratkan sebagai kertas yang masih
putih yang akan menjadi pribadi yang khas dan unik sebagaimana dipengaruhi oleh
pengalaman, pendidikan atau lingkungan hidupnya. Contoh : kebiasaan berkumpul
atau nongkrong di kalangan remaja.
Namun menurut aliran konvergensi pengaruh pembawaan
dan lingkungan sama-sama dominan dalam pembentukan kepribadian individu. Contoh : seorang anak yang ingin bergabung
dalam grup musik di sekolahnya yang didukung oleh orang tuanya yang juga
musisi.
Jadi, perkembangan peserta didik tergantung akan
keturunan atau lingkungan yang lebih kuat mempengaruhi perkembangan seseorang
atau keduanya sama kuat dalam mempengaruhi perkembangan seseorang.
Faktor
Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal yaitu
sifat jasmaniah yang diwariskan oleh orang tuanya dan kematangan, contoh :
perawakan tubuh, bentuk wajah yang mirip dengan orang tua. Serta faktor
eksternal yaitu kesehatan, makanan, stimulasi lingkungan dan sebagainya. Contoh: tinggi badan yang bertambah karena konsumsi suplemen.
3.
Fase
– Fase Perkembangan
a. Perkembangan
Intelek (Perkembangan Kognitif), yaitu proses
psikologis yang di
dalamnya
melibatkan beberapa proses (memperoleh, menyusun dan menggunakan pengetahuan).
Contoh : memperoleh rumus matematika, menyelesaikan soal dengan rumus tersebut.
b. Perkembangan
Kreativitas, ditandai dengan kemampuan cara berfikir
divergen, yaitu kemampuan individu mencari alternatif jawaban terhadap suatu
persoalan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan , dan orisinalitas dalam
berfikir serta kemampuan untuk mengkolaborasi gagasannya. Contohnya : pemanfaatan
limbah untuk produk baru yang bernilai guna dan bernilai jual.
c. Perkembangan
Emosi, yaitu perkembangan yang dipengaruhi oleh potensi
kejiwaan yang dimiliki oleh manusia. Contoh : seorang bayi hanya akan membaik
emosinya saat kebutuhannya terpenuhi. Seiring bertambahnya usia kebutuhan
seseorang akan semakin kompleks dan akan mempegaruhi emosinya.
d. Perkembangan
Bakat Khusus (talent) merupakan kemampuan bawaan
berupa potensi khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik,
akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu sesuai potensinya.
Contoh : seseorang yang memiliki bakat
khusus di bidang matematika dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkannya
akan memperoleh prestasi yang menonjol dalam bidang tersebut.
e. Perkembangan
Hubungan Sosial, merupakan hubungan antar manusia yang
saling membutuhkan, pada hubungan sosial ini, faktor intelektual dan emosional
mengambil peran yang sangat penting, dimulai dari tingkat yang sangat sederhana
dan terbatas sampai pada tingkat yang luas dan komplek. Semakin dewasa dan bertambah
umur, tingkat hubungan sosial berkembang menjadi amat luas dan kompleks. Contoh
: seorang bayi awalnya hanya mengenal orang tua yang selajutnya mengenal
orang-orang di sekitarnya.
f. Perkembangan
Kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan
seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan
untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan
bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi lingkungan,
mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh kepuasan dari usahanya. Contoh :
penciptaan partisipasi dan keterlibatan remaja dalam keluarga, penciptaan
keterbukaan, penciptaan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan,
berkomunikasi empatik sesama remaja, berinteraksi dengan baik sesama remaja.
g. Perkembangan
Bahasa, bahasa merupakan alat yang berfungsi untuk
berhubungan atau berkomunikasi dengan orang lain. Faktor intelektual seseorang
sangat mempengaruhi perkembangan bahasa seseorang. Contoh : seorang bayi yang
bahasanya masih sangat sederhana dan belum berkembang hanya bisa bergumam.
h. Perkembangan
Nilai, Moral, dan Sikap. Nilai merupakan dasar pertimbangan
bagi individu untuk melakukan sesuatu, moral merupakan perilaku yang seharusnya
dilakukan atau dihindari, sedangkan sikap merupakan kecenderungan individu
untuk merespon terhadap suatu objek atau sekumpulan objek sebagai perwujudan
dari sistem nilai dan moral yang ada di dalam dirinya.
No comments:
Post a Comment